Skip to content
Participate
  • Home
  • Our Programs
    • Facilitation
    • Education
  • About Us
  • Our Team
  • Our Works
Contact Us
Contact Us
Participate
  • Home
  • Our Programs
    • Facilitation
    • Education
  • About Us
  • Our Team
  • Our Works
IMG_2230 (1)

Membangun Komunitas Praktisi Pemuda untuk Kesetaraan Gender di Indonesia

Participate bekerja sama dengan KOPERNIK dalam memfasilitasi program capacity building untuk komunitas praktisi (Community of Practice/CoP) dengan fokus pada kesetaraan gender di Indonesia (GenSet). Didukung oleh program DFAT, Investing in Women, CoP ini mengumpulkan lebih dari 50 aktivis muda dari seluruh penjuru Indonesia yang tergabung dalam tim organisasi untuk menyusun kampanye-kampanye yang mengadvokasikan kesetaraan gender.

Berlangsung di Ubud, Bali, Participate juga mendampingi KOPERNIK dalam memfasilitasi workshop yang mengarusutamakan strategi GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) untuk keorganisasian dan pemrograman mereka.

Sesi pembelajaran dibagi menjadi 2, dengan fokus pada inward looking (melalui refleksi dan penggalian bias) serta outward looking (melalui pemahaman mengarusutamakan DEI/GEDSI dalam program organisasi). Berpegangan pada pendekatan partisipatif Participate, workshop ini memastikan semua peserta yang datang dari berbagai latar berbeda dapat terlibat melalui rangkaian aktivitas yang reflektif. Pertanyaan yang menggali pengalaman dan realita tiap peserta, seperti “Pikirkan momen saat kamu merasa dilibatkan ATAU tidak dilibatkan di tempat kerja”, membuka ruang untuk memperhitungkan konteks yang beragam dalam pembahasan DEI/GEDSI.

Dalam memfasilitasi implementasi strategi GEDSI di keorganisasian dan pemrograman, Participate membahas kerangka tingkatan pengarusutamaan (level of mainstreaming) dan analisis gender untuk mendukung pemahaman sebelum melangkah ke perancangan aksi.

Post navigation
← Previous Post
  • Home
  • Facilitation
  • Education
  • About Us
  • Contact

Copyright © 2025 | Website by Participate

Resilient Realities: How Youth Civil Society is experiencing and responding to the COVID-19 pandemic

Sebuah projek PAR yang dilaksanakan Restless Development, Recrear dan Development Alternative di tahun 2020 bersama 12 orang muda dari berbagai negara mempelajari bahwa dalam pandemi telah membuat banyak kelompok, organisasi dan gerakan pemuda “dipaksa” untuk mengeksplorasi sendiri cara baru untuk tetap bisa beroperasi. Walaupun banyak organisasi yang akhirnya bisa beradaptasi (utamanya dengan memaksimalkan teknologi), banyak aktivis orang muda yang menyampaikan resiko keberlanjutan organisasi karena munculnya berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah yang menggunakan COVID-19 sebagi justifikasi untuk membatasi ruang sipil publik dan aktivisme orang muda.

Apa yang dimaksud "jejaring dukungan"?

Dari banyak pengertian terkait jejaring dukungan bagi organisasi orang muda (support network), Participate dan Yayasan Isbanban menggunakan pengertian bahwa jejaring dukungan adalah kumpulan dari aktor yang berperan menyediakan sumber daya bagi keberlangsungan organisasi orang muda.

Terkait macam sumber daya apa yang disediakan oleh jejaring dukungan, kami bersepahaman dengan hasil sintesis dari CIVICUS dalam Resourcing Youth-led Groups and Movements: A reflective playbook for donors and youth organisers yang mengkategorikan bentuk sumber daya menjadi sumber daya finansial dan non-finansial yang mencakup:

  • Akses terhadap ilmu pengetahuan
  • Pengalaman
  • Staff dan atau waktu yang diberikan relawan
  • Teknologi
  • Kepercayaan komunitas
  • Jejaring, Aliansi dan kolaborasi
  • Infrastruktur fisik organisasi
  • Pelatihan dan mentorship
  • Ruang media

Akan tetapi, pengertian jejaring dukungan dari para kolaborator akan menjadi acuan utama dari learning project ini sehingga definisi diatas tidaklah mutlak menjadi definisi yang absolut. Pada prosesnya, sesi pertemuan di learning project akan menggali pengalaman dari para kolaborator untuk mengidentifikasi jejaring dukungan yang kontekstual dalam perjalanan organisasi orang muda di Indonesia. 

Survei Campaign.com terhadap Komunitas di Indonesia

Di Indonesia, sebuah survei yang dilakukan oleh tim Campaign.com kepada 72 komunitas sosial pemuda dari 15 provinsi di Indonesia menunjukkan 90,28% dari mengalami kendala sebagai dampak dari krisis pandemi COVID-19. Tiga aspek yang paling diharapkan untuk diberikan selama pandemi adalah akses ke pelatihan (61.11%), pendanaan (59.72%) dan pendampingan intensif (55.56%).

Weathering the Storm: Resourcing Girls and Young Activists through a Pandemic

Pembelajaran yang sama juga diangkat oleh studi Purposeful bersama dengan 106 aktivis perempuan dari 91 negara. Studi ini mengemukakan fakta bahwa banyak organisasi yang dipimpin orang muda perempuan mengalami kendala pendanaan untuk keberlanjutan inisiatifnya. Hal ini dikarenakan banyak gerakan-gerakan feminisme yang dibiayai secara mandiri dari orang muda dan anak perempuan. Pandemi COVID-19 telah banyak mengurangi kemampuan finansial (dimana perempuan lebih terdampak serius), sehingga mempengaruhi keberlanjutan inisiatif-inisiatif yang mereka pimpin. Hal ini terlebih lagi dampaknya bagi organisasi orang muda perempuan yang belum terdaftar (unregistered).

Resourcing Youth-led Groups and Movements: A reflective playbook for donors and youth organisers

Studi PAR yang dilakukan bersama 25 pemimpin organisasi orang muda di Amerika Latin dan Afrika oleh CIVICUS menemukan bahwa masih ada ketimpangan hubungan antara organisasi orang muda dan entitas yang memiliki sumber daya, dimana utamanya kelompok yang paling sulit mengakses sumber daya adalah organisasi yang belum terdaftar secara legal (unregistered).

Insert/edit link

Enter the destination URL

Or link to existing content

    No search term specified. Showing recent items. Search or use up and down arrow keys to select an item.